PENGUJIAN MUTU
•
Sensori (Organoleptik)
•
Non-sensori
–
Kimia (TMA, TVB, Histamin, K-value,
Proksimat, Peroksida dll)
–
Mikrobiologi (ALT, Coliform, E.
coli, Salmonella, dll)
–
Fisik (pH, dielectric property)
Uji Sensori/Organoleptik
•
Def: penggunaan alat indera manusia
utk menilai suatu produk
•
Indera yg digunakan: Pembau, Pencicip,
Peraba, Penglihatan
•
Sasaran alat indera: Kenampakan,
Rasa, Bau, Tekstur
•
Diperlukan penguji/panelis
terlatih/berpengalaman sbgi instrumen (homo-instrument)
•
Hasil uji subyektif tergantung dr
hasil pengamatan panelis thd produk tsb
•
Indera manusia adalah sangat sensitif
thd rangsangan sensorik. Melalui training yg tepat serta lingkungan yg sesuai,
panelis dpt memberikan penilaian yg akurat dan konsisten
•
Mengapa uji organoleptik?
•
Mengetahui perubahan2 pd produk
(alami or modifikasi pengolahan)
•
Menentukan pengembangan dan perbaikan
produksi spt: resep baru dll
•
Menentukan daya penerimaan konsumen
•
Mengetahui penyimpangan2 produk dr
standard (msl: bau/rasa yg tdk diinginkan
•
Panelis:
•
Peralatan analitik dlm evaluasi
sensori (homo-instrument)
•
Nilai panelis tergantung kpd
ketelitian yg diberikan
•
Jumlah panelis berbeda utk setiap
situasi
•
Hal2 yg dianjurkan:
•
Tdk mlakukan uji 1 jam stlh makan
•
Tunggu sedikitnya 20 menit stlh
merokok, makan permen karet
•
Tdk menggunakan panelis yg sakit,
terutama flu
•
Apabila melakukan uji bau, panelis
diminta tdk memakai kosmetik spt: parfum, hand body lotion, lipstick
•
Kondisi lingkungan:
•
Lingkungan tempat melakukan pengujian
hrs bebas dr gangguan
•
Tempat pembongkaran produk atau
ditengah2 area unit pengolahan adalah tempat yg tdk baik utk mlakukan uji
sensori
•
Ruang pengujian harus: tenang,
nyaman, cukup udara segar, suhu udara yg terkontrol (AC), cukup penerangan (30
– 50 FC)
•
Metode Pengujian
•
Uji Pembedaan (Difference test)
•
Uji Penerimaan (Preference test)
•
Uji Skalar
•
Uji Deskripsi
•
Uji Pembedaan (Difference test)
•
Digunakan dlm penelitian, analisa
proses dan penilaian hasil akhir
•
Untuk menilai pengaruh macam2
perlakuan modifikasi proses atau bahan dlm pengolahan atau utk mengetahui
adanya perbedaan atau persamaan antara 2 produk dr komoditi sama
•
Jenis uji :
•
Uji Pasangan (pair comparison test):
2 produk yakni produk A dan B diuji panelis apakah ada beda atau sama?
•
Uji Segi tiga (Triangle test): 3
produk yakni produk A, A, dan B, diuji panelis produk mana yg berbeda?
•
Uji Penerimaan (Preference test)
•
Digunakan dlm penelitian, analisa
proses dan penilaian hasil akhir
•
Menyangkut penilaian seseorang akan
sifat atau kualitas suatu produk
•
Uji kesukaan: uji hedonik: tanggapan
pribadi tentang suka atau tidak suka
•
Tingkat kesukaan disebut skala
hedonik yg dalam analisa data, skala hedonik ditransformasi menjadi skala
numerik dgn angka menaik menurut tingkat kesukaan
Skala Hedonik
|
Skala Numerik
|
Amat sangat suka
|
9
|
Sangat suka
|
8
|
Suka
|
7
|
Agak suka
|
6
|
Netral/Biasa
|
5
|
Agak tidak suka
|
4
|
Tidak suka
|
3
|
Sangat tidak suka
|
2
|
Amat sangat tidak suka
|
1
|
•
Uji Skalar
–
Digunakan dalam pengawasan mutu
–
Panelis diminta menyatakan besaran skalar/kesan
yg diperolehnya
–
Dinyatakan dalam besaran skalar atau bentuk
skala numerik
–
Digunakan score sheet. Alat utk membimbing
panelis dlm mengambil keputusan
Dlam score sheet dicantumkan
spesifikasi dr produk yg merupakan keterangan yg jelas, singkat dan tepat
menyangkut sifat organoleptik dari produk
SCORE SHEET IKAN ASAP
- Jenis produk : Nama :
Tanggal :
- Berilah tanda V pada nilai yang dipilih sesuai dengan kode contoh yan
diuji.
SPESIFIKASI
|
NILAI
|
Kode Contoh
|
||
A
|
B
|
C
|
||
- Menarik, bersih, coklat emas,
bercahaya menurut jenis.
|
9
|
|||
- Menarik, bersih, coklat, agak
kusam menurut jenis.
|
7
|
|||
- Cukup menarik, bersih, bersih,
coklat tua/muda kusam
|
5
|
|||
- Kurang menarik, coklat gelap,
warna tidak merata
|
3
|
|||
- Tidak menarik, kotor
|
1
|
|||
II. BAU
- Harum, asap cukup, tanpa bau
tambahan mengganggu
|
9
|
|||
- Kurang harum, asap cukup tanpa
bau tambahan mengganggu
|
7
|
|||
- Asap agak keras, keharuman spesifik
hampir netral
Dst… untuk Rasa, tekstur……
|
5
|
•
Uji Deskripsi
–
Banyak sifat sensorik yg dinilai dan dianalisis
sbgai keseluruhan
–
Kenampakan: ………………
–
Rasa : ……………………….
–
Bau : …………………………
–
Tekstur : …………………….
Uji Non-Sensori
(Kimia,Mikrobiologi, Fisik)
•
Pengujian bersifat obyektif karena menggunakan
peralatan
•
Umumnya waktu pengujian memerlukan waktu yg
lebih lama dr uji sensori
•
Umumnya pengujian di laboratorium
Uji Kimia
•
Proksimat
–
Kadar Air
–
Lemak
–
Protein
–
Abu
–
Karbohidrat
•
Total Volatile Base (TVB)
•
Trimethylamine (TMA)
•
Peroksida
•
dll
Uji TVB
•
Ditimbang contoh sebanyak 25 gr kemudian
dimasukkan kedalam blender jar dan ditambahkan 75 ml larutan 7 % TCA
selanjutnya diblend selama 1 menit
•
Larutan disaring dengan kertas saring sehingga
filter yang peroleh jernih
•
Dipipet 1 ml larutan boric acid, dimasukkan
kedalam inner chamber cawan conway dan 1 ml larutan contoh dimasukkan kedalam
outer chamber cawan conway.
•
Tutup cawan conway pada posisi hampir menutup,
kemudian tambahkan 1 ml larutan K2CO3 jenuh kedalam outer chamber cawan conway.
•
Dikerjakan blanko dimana filtrat contoh diganti
dengan larutan 5 % TCA dan dikerjakan seperti prosedur diatas.
•
Susun cawan conway pada rak-rak inkubator,
kemudian goyang-goyang selama 1 menit. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 350
C selama 2 jam atau disimpan pada suhu kamar selama semalam.
•
Titrasi larutan boric acid dalam inner chamber
cawan conway dengan larutan 1/70 N HCL memakai magnetic stirrer hingga larutan
berubah menjadi merah muda (pink).
•
Kadar TVB=(ml titrasi cth-ml titrasi blanko) x N
HCl x BA N x 100/1 x 100/25
Uji Mikrobiologi
•
Angka Lempeng Total (ALT)
•
Coliform
•
Salmonella
•
E. coli
Uji Angka Lempeng Total (SNI
01-2339-1991)
•
Ditimbang secara aseptis sebanyak 25 gr contoh kemudian dimasukkan dalam wadah
blender steril atau plastik stomatcher.
•
Ditambahkan 225 ml larutan Butterfield Phosphate
Buffered steril dan diblender selama 1-2 menit.
•
Dipindahkan satu ml suspensi di atas masukkan ke
dalam larutan BP untuk mendapatkan pengenceran
10–2.
•
Disiapkan pengenceran 10-2 dengan
menggunakan pipet steril dan masukkan ke dalam larutan Buffered phosphate, dengan
cara yang sama lakukan pengenceran selanjutnya 10-4, 10-5
dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan contoh.
•
Dipipet sebanyak satu ml dari setiap pengenceran
di atas dan masukkan ke dalam cawan petri steril serta lakukan secara duplo
untuk setiap pengenceran. Ditambahkan
12-15 ml PCA yang sudah didinginkan sampai suhu 44o-46oC ke masing-masing yang sudah berisi
larutan contoh supaya larutan contoh dan
media PCA tercampur seluruhnya dilakukan pemutaran cawan ke depan dan ke
belakang.
•
Dihitung cawan-cawan yang mempunyai jumlah
koloni 25-250 dengan penghitung koloni.
•
N = jumlah total bakteri; ∑c = jumlah koloni; d
= pengenceran terkecil; n1 dan n2 = jumlah pengenceran

Tidak ada komentar:
Posting Komentar